oleh : Nazwa Bintang Nurhaliza*
Pernahkah kamu melihat foto-foto indah yang menunjukkan cahaya yang berkilauan dan berwarna-warni, bergerak lembut, menyerupai gugusan kabut dan berubah bentuk seperti tirai? Warna yang tampak biasanya merah, biru, ungu, hijau, dan oranye. Itu adalah fenomena alam yang dikenal sebagai aurora. Aurora adalah salah satu keajaiban alam yang paling menakjubkan. Artikel ini akan membawa kamu mengeksplorasi penyebab kemunculan aurora dan proses menakjubkan yang membuat fenomena ini terjadi. Siapkan diri untuk memahami bagaimana cahaya-cahaya cantik itu muncul di langit malam dan apa yang membuat aurora begitu memukau.
Fenomena alam aurora adalah tampilan cahaya yang menakjubkan di langit malam, terutama di daerah-daerah dekat kutub utara dan kutub selatan. Aurora dikenal dengan nama aurora borealis di belahan bumi utara dan aurora australis di belahan bumi selatan. Fenomena ini terjadi ketika partikel-partikel bermuatan listrik dari matahari berinteraksi dengan atmosfer bumi, menghasilkan cahaya yang berkilauan dan berwarna-warni. Adanya reaksi antara partikel-partikel dari angin matahari, yaitu aliran partikel bermuatan yang berasal dari matahari, dengan medan magnet bumi.
Dilansir dari laman National Geographic, solar wind atau angin Matahari adalah aliran partikel bermuatan sangat panas yang terlempar keluar dari atmosfer atas Matahari. Angin matahari bertiup ke segala arah dan terus bergerak dengan kecepatan mencapai 400 kilometer per detik. Di dekat kutub Matahari terdapat lubang koronal yang lebih dingin dan lebih gelap daripada area matahari lainnya. Ia memungkinkan beberapa bagian angin matahari yang bergerak paling cepat melewatinya. Keberadaan angin matahari inilah yang menjadi pemicu utama terjadinya aurora.
Medan magnet Bumi, disebut juga medan geomagnetik, adalah medan magnet yang menjangkau dari bagian dalam Bumi hingga ke batas di mana medan magnet bertemu radiasi matahari. Besarnya medan magnet Bumi bervariasi antara 25 hingga 65 mikrotesla (0.25 hingga 0.65 gauss).
Ketika angin matahari memasuki atmosfer bumi, partikel-partikel ini bertabrakan dengan gas-gas di atmosfer, seperti oksigen dan nitrogen. Tabrakan ini menyebabkan molekul-molekul gas tersebut tereksitasi atau berada dalam keadaan energi tinggi. Saat kembali ke keadaan normal, molekul-molekul tersebut melepaskan energi dalam bentuk cahaya, yang kita lihat sebagai aurora. Warna cahaya aurora dapat bervariasi, tergantung pada jenis gas yang terlibat dan ketinggian tempat terjadinya fenomena tersebut. Misalnya, oksigen pada kedudukan tinggi dapat memproduksi cahaya hijau, sedangkan nitrogen dapat menghasilkan warna merah atau ungu.
Selain angin matahari dan medan magnet bumi, aktivitas matahari, seperti sunspot dan flares, dapat mempengaruhi intensitas aurora. Pada saat matahari berada dalam fase aktivitas tinggi, seperti saat adanya ledakan matahari atau Coronal Mass Ejections (CME), jumlah partikel yang mencapai bumi meningkat. Ini dapat menyebabkan aurora menjadi lebih terang dan lebih luas. Sementara itu frekuensi dan intensitas aurora disebabkan oleh gangguan geomagnetik, yaitu gangguan medan magnet bumi akibat adanya aktivitas matahari. Ketika aliran partikel dari angin matahari lebih intensif, maka frekuensi dan intensitas aurora juga meningkat.
Aurora bukan hanya fenomena yang memesona, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang aktivitas matahari dan medan magnet bumi. Dengan mempelajari aurora, ilmuwan dapat lebih memahami hubungan antara matahari dan bumi, serta dampaknya terhadap sistem magnetik dan atmosfer kita. Fenomena alam aurora terjadi sebagai hasil interaksi kompleks antara partikel-partikel dari matahari dan atmosfer bumi. aurora ini hanya dapat terlihat pada malam hari di dekat lingkaran Arktik dan Antartika, sekitar 66,5 derajat sisi utara dan selatan khatuistiwa.
Begitulah penjelasan singkat tentang fenomena alam aurora, dari penyebab kemunculannya hingga proses terjadinya. Menyaksikan aurora di langit malam adalah pengalaman yang magis dan memesona, mengingatkan kita akan keindahan dan kompleksitas alam semesta. Semoga kita mendapatkan kesempatan untuk melihatnya secara langsung suatu saat nanti.
Referensi
The University of Chicago. The Solar Wind, Explained. Diakses pada 7 Januari 2025 dalam https://news.uchicago.edu/explainer/what-is-solar-wind
National Geographic Indonesia. Apa Itu Angin Matahari?. Diakses pada 7 Januari 2025 dalam https://nationalgeographic.grid.id/read/13284508/apa-itu-angin-matahari
CNN Indonesia. Aktivitas yang Terjadi di Matahari. Diakses pada 7 Januari 2025 dalam https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20240827150050-569-1138081/jelaskan-aktivitas-yang-terjadi-di-matahari-ini-jawabannya
Wikipedia. Medan Magnet Bumi. Diakses pada 7 Januari 2025 dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_magnet_Bumi
Sumber gambar : https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/11/090000723/apa-itu-fenomena-aurora-?page=all
Biodata Penulis
Nama Lengkap : Nazwa Bintang Nurhaliza
Kelas : X-2
Asal Daerah : Wuluhan,Jember
Asal Sekolah (SMP) : SMP Negeri 1 Wuluhan
Pengalaman Organisasi:
- Pengurus Toastron