ZIKIR EMBUN
selepas berkedip, matahari mengintip
menengok tanpa meminta secawan izin
bergelayutan butir-butir embun
pada pucuk daun,
berzikir
meninggalkan harap, melangit segala doa
melaut segenap air mata
kita adalah embun
yang tak terhitung jumlahnya
mengucap segelintir pujian atas segumpal dosa-dosa
melesapkan panah-panah ampun pada luka-luka.
Jember, 2024
BENTANG LAUT YANG BERKISAH
kusaksikan gelombang laut yang riuh
menabrak karang kehidupan
memberi arah pada insan-insan.
pasang surut adalah kesedihan dan kebahagiaaan
dan denyut laut menjadi muara segala rasa
yang sudah menjadi bagian dari kita
sekarang, kita hanya perlu
menyatukan kedua tangan
menjelma hampar laut
dengan butir butir harap yang bertaut
hingga tak tampak satu persatu
sebab segala yang runtuh dan tak tersentuh
menjadi utuh.
Jember, 2024
RUMAH SUJUD
binar rembulan
bertengger di jendela
tirai tergantung
di samping lafaz Allah
hampar sajadah lusuh
hampir tak tersentuh
"Sebab, rindu tidak bisa tergambar
kecuali pada orang yang dicinta.” - Imam Al-Ghazali
Jember, 2024
Muara Doa
ibu,
doamu adalah ricik sungai
hulu-hilir harapan, tempatku membasuh luka dan seringai
ibu,
doamu adalah rintik mata sungai
selepas terbentur pada kelokan ikhtiar
selepas terbentur pada batu-batu gusar
ibu,
doamu adalah aliran tak ada henti
sampai menemukan muara ke laut abadi
bernama palung hati
Jember, 2024