Gagas Inovasi Kelas dengan Edugen agar Pemerataan Pendidikan Berdasar Gender Desa-Kota yang Seimbang
Pesantren Nuris – Pelajar SMA Nuris Jember kembali meraih prestasi gemilang melalui gagasan yang ditulis dalam esai di kancah nasional. Fitriatus Zahro berhasil meraih Juara Harapan 1 Esai Tingkat Nasional dalam ajang “Teens Educ Essay Competition” bidang KIR sosial yang diselenggarakan oleh Organisasi Pemuda Teens Educ diumumkan pada tanggal 02 Maret 2023 kemarin.
Pelajar yang kini duduk di kelas XI IPS 2 tersebut menulis esai berjudul “Edugen: Kelas Pendampingan Bagi Siswa Sebagai Inovasi Kesetaraan Pendidikan dan Gender antara Kota-Desa menuju SDgS 2045”. Melalui ide cemerlangnya tersebut ia mampu meyakinkan dewan juri yang dipresentasikan via zoom hingga dinobatkan sebagai juara.
“Kemarin lombanya daring, jadi presentasinya pakai zoom meeting. Sempat merasa grogi sih, tetapi Alhamdulillah lancar dan tetap bisa meyakinkan dewan juri dengan cukup baik.” Ungkap Fitri dengan mantap.
Ia mengungkap kegelisahannya tentang ketimpangan pendidikan bagi kaum hawa dan adam antara desa dan kota. Berbagai permasalahan mulai dari tradisi lokal, keterbatasan sarana prasarana, hingga dukungan dari pemerintah yang masih minim menjadi kurangnya peran perempuan di kancah pendidikan.
“Sebagai perempuan harus mampu menggaungkan kesetimpangan kesempatan pendidikan perempuan agar mereka juga diberi peran yang terbuka dan tidak ada sentiment bias gender. Kita perlu inovasi kelas yang disebut Edugen, dengan sosialisasi, diskusi, dan melibatkan stakeholder yang terkait. Saya berharap kita dapat melaksanakan keadilan pendidikan betul-betul terpenuhi.” Imbuhnya.
Gus Robith Qoshidi, selaku Kepala SMA Nuris Jember menyatakan, “Selamat untuk ananda Fitri atas prestasinya. Kita harus mampu memberi ruang yang luas dan tetap terkontrol agar ide kreatifnya yang positif dapat tersalurkan seperti yang tertuang dalam esai ini.”
“Saya kira ini bagus sekali apalagi di Nuris sudah betul-betul juga memberikan ruang yang luas bagi keadilan pendidikan baik putra maupun putri. Hal ini bisa dilihat soal kuota pelajar, sarana prasarana yang ada hingga sistem pembelajaran yang ada sebab sejatinya dalam Islam sudah jauh mengatur itu semua dengan adil.” Tambahnya.[AF.Red]
*tulisan ini merupakan rilis ulang dari pesantrennuris.net
