Ngaji Seni Wayang Sebagai Jalan Dakwah Lewat Budaya di Era Digital bersama Dalang Ki Ompong Sudarsono

Berdakwah Lewat Budaya di Era Digital, Pesantren Nuris dan Lesbumi Adakan Tadarus Wayang Santri

Pesantren Nuris- Dalam rangka Upaya Pelestarian Seni Wayang, Pesantren Nuris Jember bekerja sama dengan Lesbumi PCNU Jember mengadakan Acara bertajuk “Tadarus Wayang Santri” di Aula SANI Pesantren Nuris Jember dengan tema “Ngaji Seni Wayang Sebagai Jalan Dakwah Lewat Budaya di Era Digital”. Tadarus Wayang Santri tersebut mengundang salah satu Dalang dari Jawa Tengah, yaitu Ki Ompong Sudarsono.

Acara yang diadakan pada Rabu, 23 November 2022 lalu ini dimulai pada 19.30 WIB dan dibuka dengan penampilan Grup Musik Kolaborasi Hadrah dan Gamelan, Nuris Van Java dengan persembahan Lagu Tanah Airku, Al-I’tiraf, dan Man Ana. Lalu dilanjutkan Pembacaan Puisi oleh Lefand dari Lesbumi PCNU Jember. Lalu, menuju acara inti, Tadarus Wayang Santri dibuka oleh Ki Ompong Sudarsono dengan mengajak para santri untuk bersholawat. Menariknya, selama dua jam lebih, santri tampak antusias mengikuti acara sampai dengan selesai.

Bapak Siswanto, M.Pd. selaku Ketua Lesbumi PCNU Jember sekaligus Dosen Universitas Jember tersebut menyampaikan bahwa pentingnya Warisan Budaya Bangsa untuk dilestarikan. “Santri harus mengerti, mengenali, dan melestarikan seni wayang di tengah arus modernisasi yang kiat pesat,” tambahnya.

Ibnu Wicaksono, S.S selaku ketua pelaksana dan waka kesiswaan SMA Nuris Jember menambahkan, tujuan diadakannya acara ini supaya generasi Z jaman now untuk mengenali dan memahami warisan budaya Indonesia salah satunya wayang.

“Generasi Z atau era sekarang bisa mengenali dan menyadari bahwa wayang adalah warisan budaya yang sangat penting untuk dilestarikan, karena di dalamnya tak hanya ada tontonan tetapi tuntunan. Dan ternyata, wayang adalah produk budaya dari kanjeng sunan atau para wali dalam menyebarkan agama Islam, yang tentunya ini sangat penting dipahami sebagai salah satu media untuk berdakwah dengan jalur budaya. Dan harapan saya, anak-anak bisa paham setiap tokoh wayang memiliki karakter kehidupan yang bisa dijadikan pelajaran,” tuturnya.

Tak hanya itu, beliau juga berharap nantinya acara ini bisa menjadi agenda rutin untuk Pesantren Nuris Jember, karena melihat antusias para peserta.

“Semoga saja bisa menjadi agenda rutin, sebenarnya acara ini berawal dari Diskusi Gus Robith dan Pak Siswanto, antara Pesantren Nuris dan Lesbumi PCNU Jember, lalu beliau memberikan mandat kepada saya untuk melaksanakan acara ini. Saya melihat antusias yang besar dari santri Pesantren Nuris Jember dan ini juga jadi awal mula bahwa santri akan belajar dalang, sampai mementaskan wayang dengan kisah-kisah ulama atau sahabat nabi. Yang menarik, Kyai Muhyiddin Abdussomad tadi malam mengungkapkan “wah bagus itu, anak-anak bisa dalang kisah-kisah islam,” tentunya hal ini membuat saya semakin semangat,” ungkapnya. [Red.Dev]

Sumber dari: pesantrennuris.net

Refresh halaman ini jika komentar tidak tampil