Pesantren Nuris- Pada Jumat 19 Februari kemarin di PP Nurul Islam telah dilaksanakan seminar mengenai Astronomi dan Ilmu Falak. Dalam seminar tersebut dibahas peristiwa-peristiwa Astromi yang sesungguhnya telah ada dalam Al-qur’an yang turun seribu empat ratus tahun yang lalu.
Yang pertama dibahas dalam seminar tersebut adalah teori Big Bang. Teori ini berisi tentang penciptaan alam semesta. Menurut teori Big Bang ini, alam semesta bermula dari sebuah ledakan besar. Sebenarnya teori tersebut sudah tercantum dalam Al-qur’an yaitu surat Al-Anbiya’ ayat 21.
Ayat ini menerangkan bahwasanya dahulu langit dan bumi ialah satu. Kemudian dipisahkanlah keduanya dan diberilah kehidupan di dalamnya. Ayat tersebut sesuai dengan teori Big Bang yang berarti dentuman besar di mana hal tersebut menyebabkan terbentuknya alam semesta.
Selanjutnya ada juga pembahasan tentang matahari dan bulan. Allah SWT menyebutnya dengan jelas dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 5.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dengan hal ini maka jelas terbukti kesesuaian teori yang dikemukakan Galilleo Galillei tentang tentang bumi yang mengitari matahari. Hal tersebut dapat sesuai karena dalam Al-Qur’an sendiri menggunakan kata bersinar dan bercahaya.
Bersinar dalam konteks tersebut artinya memiliki cahaya sendiri. Matahari bersinar karena matahari merupakan pusat orbit tatasurya. Sedangkan bulan bercahaya karena bulan mengelilingi bumi sebagai orbitnya dan bumi mengelilingi matahari juga sebagai orbitnya.
Maka dari itu sudah jelas bahwa sebenarnya Teori Copernicus sudah ada dalam Al-quran jauh sebelum Galilleo Galillei mencetuskan teorinya.
Selain itu perputaran menurut garis edar atau revolusi dan rotasi atau perputaran pada sumbunya juga sudah dijelaskan dalam surat Yasin ayat 40. Seperti yang telah diketahui revolusi merupakan perputaran planet mengelilingi matahari dan rotasi adalah perputaran planet pada sumbunya. Hal itu di paparkan dengan jelas dalam Al-Qur’an jauh sebelum manusia mempelajari tentang revolusi dan rotasi.
Pembahasan yang kedua dalam seminar tersebut adalah ilmu falak. Ilmu falak sendiri merupakan salah satu cabang dari Astronomi. Ilmu ini mempelajari tentang pergerakan benda langit untuk menentukan waktu khusus bagi umat islam di bumi. Di antaranya arah kiblat,waktu shalat, bulan Ramadhan, gerhana dan bulan atau hari penting lainnya dalam peribadatan umat Islam.
SubhanAllah. Jika melihat kembali hasanah yang dibahas dalam seminar yang dihadiri oleh mayoritas pegiat sains tersebut, sungguh manusia sebenarnya tidak mengetahui apa-apa. Sumber segala ilmu hanyalah satu, yaitu Allah SWT. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman. [Red. Rere]
Sumber:https://pesantrennuris.net/2021/02/27/astronomi-dan-falak-pintu-gerbang-meneliti-langit-dan-bumi/